Sistem Telekomunikasi
A. Pengertian Sistem Telekomunikasi
Sistem kesatuan terdiri dari: input, proses, output. Dengan demikian Sistem Telekomunikasi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang
lebih kecil yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pertukaran informasi. Dengan kata lain, Sistem Telekomunikasi adalah seluruh unsur/elemen baik infrastruktur telekomunikasi, perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana telekomunikasi, maupun penyelenggara telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh dapat dilakukan.
B. Komponen-Komponen Pokok
Sistem Telekomunikasi
• Informasi : merupakan pesan yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, video, file, data/tulisan/text.
• Pengirim/Pemancar : merubah informasi menjadi sinyal (listrik/elektromagnetik/optik) yang siap utk dikirimkan.
• Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan sinyal dari pengirim kepada penerima, misalnya: kabel tembaga, kabel optik, dan udara. Terkadang karena jarak yang jauh maka sinyal diubah lagi (dimodulasi) agar dapat dikirimkan dengan lebih baik.
• Aturan/protokol : merupakan mekanisme/aturan yang harus disepakati/dipahami bersama dalam pengiriman, pentransmisian, dan penerimaan informasi.
• Penerima : merubah kembali sinyal menjadi informasi/pesan.
C. Prinsip Kerjanya
• Proses komunikasi diawali dengan sebuah pesan (message) atau informasi yang harus
dikirimkan dari individu/perangkat yang satu ke perangkat lain.
• Pesan/informasi tersebut selanjutnya dikonversi menjadi sinyal (listrik/ elektromagnetik/optik) analog ataupun digital. Proses ini terjadi pada perangkat encoder.
• Sinyal tersebut kemudian dikirimkan/
dipancarkan oleh pengirim (transmitter) melalui media tertentu.
• Dibutuhkan media transmisi (kabel tembaga, kabel coaxial, kabel serat optik, udara/radio, dll) yang baik agar gangguan selama proses transmisi melalui saluran/media dapat dikurangi.
• Selanjutnya sinyal tersebut diterima oleh
stasiun penerima (receiver).
• Sinyal yg diterima tersebut didecode kembali menjadi pesan/informasi asli agar dapat dibaca/didengar/dilihat oleh penerima.
• Simpleks: Komunikasi satu arah, Informasi berjalan hanya ke satu arah, misalnya pada siaran radio dan televisi.
• Dupleks: Komunikasi dua arah Informasi berjalan dari dua arah yang berlawanan
- Full dupleks (FDx): Kedua tempat yang berkomunikasi dapat mengirim dan menerima informasi secara bersamaan. Misalnya percakapan telepon.
- Half Duplex (HDx): Kedua tempat yang berkomunikasi, mengirim dan menerima informasi secara bergantian. Misalnya pada percakapan melalui interkom.
D. Permasalahan Dalam Telekomunikasi
Selama dalam perjalanan informasi tersebut akan melewati berbagai media dengan karakteristik yang berbeda. Sehingga memungkinkan terjadinya delay yang tinggi dan paket loss yang besar. Sehingga menurunkan kualitas informasi yang diterima.
E. Perkembangan Sistem Telekomunikasi
• Teknologi Wireless Berbasis Cordless
Teknologi wireless berbasis cordless merupakan pelayanan jasa komunikasi bergerak yang sifatnya terbatas. Teknologi cordless ini terdiri dari teknologi analog yang merupakan teknologi cordless generasi pertama dan teknologi digital yang merupakan teknologi cordless generasi kedua dari sistem komunikasi wireless.
• Analog Cordless Telephones CTO
Teknologi ini menggunakan metode akses FDMA dan mempunyai frekuensi kerja 49 MHz. Komunikasi yang dilakukan masih bersifat satu arah.
• Analog Cordless Telephones CT1
Telepon cordless analog ini beroperasi pada ekstension jaringan PSTN dan mempunyai daya jangkau sekitar 200 m.
• Digital Cordless Telephones CT2
Teknologi CT2 ini di Indonesia dikenal dengan sebutan telepoint. Sistem ini sangat cocok digunakan pada daerah urban, suburban maupun daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan kabel.
• Personal Handyphone System (PHS)
Teknologi ini dapat digunakan sebagai fixed maupun low mobility applications yang dapat mendukung layanan-layanan suara, data, dan ISDN dengan bit rate 32 kbps.PHS dapat dihubungkan dengan PSTN dan pendekatan linknya dapat menggunakan radio maupun kabel. Jalur frekuensi yang digunakan ialah 1895 MHZ - 1918,1 MHZ.
• Digital European Cordless Telephones (DECT)
Daerah coverage untuk Digital European Cordless Telephones adalah sekitar 300 m untuk picocell.
• Teknologi Wireless Berbasis Selular
Berbeda dengan teknologi cordless, teknologi selular mempunyai kemampuan untuk mobilitas yang lebih tinggi dan cakupan yang lebih besar.
• Teknologi PCS/PCN
Teknologi PCS/PCN kalau dilihat dari perkembangannya sudah memasuki sistem komunikasi bergerak generasi kedua, setengah sebelum memasuki generasi ketiga yang dikenal dengan IMT-2000. PCS berkembang di Amerika Serikat sedangkan PCN di Eropa.
Sistem kesatuan terdiri dari: input, proses, output. Dengan demikian Sistem Telekomunikasi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang
lebih kecil yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pertukaran informasi. Dengan kata lain, Sistem Telekomunikasi adalah seluruh unsur/elemen baik infrastruktur telekomunikasi, perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana telekomunikasi, maupun penyelenggara telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh dapat dilakukan.
B. Komponen-Komponen Pokok
Sistem Telekomunikasi
• Informasi : merupakan pesan yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, video, file, data/tulisan/text.
• Pengirim/Pemancar : merubah informasi menjadi sinyal (listrik/elektromagnetik/optik) yang siap utk dikirimkan.
• Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan sinyal dari pengirim kepada penerima, misalnya: kabel tembaga, kabel optik, dan udara. Terkadang karena jarak yang jauh maka sinyal diubah lagi (dimodulasi) agar dapat dikirimkan dengan lebih baik.
• Aturan/protokol : merupakan mekanisme/aturan yang harus disepakati/dipahami bersama dalam pengiriman, pentransmisian, dan penerimaan informasi.
• Penerima : merubah kembali sinyal menjadi informasi/pesan.
C. Prinsip Kerjanya
• Proses komunikasi diawali dengan sebuah pesan (message) atau informasi yang harus
dikirimkan dari individu/perangkat yang satu ke perangkat lain.
• Pesan/informasi tersebut selanjutnya dikonversi menjadi sinyal (listrik/ elektromagnetik/optik) analog ataupun digital. Proses ini terjadi pada perangkat encoder.
• Sinyal tersebut kemudian dikirimkan/
dipancarkan oleh pengirim (transmitter) melalui media tertentu.
• Dibutuhkan media transmisi (kabel tembaga, kabel coaxial, kabel serat optik, udara/radio, dll) yang baik agar gangguan selama proses transmisi melalui saluran/media dapat dikurangi.
• Selanjutnya sinyal tersebut diterima oleh
stasiun penerima (receiver).
• Sinyal yg diterima tersebut didecode kembali menjadi pesan/informasi asli agar dapat dibaca/didengar/dilihat oleh penerima.
Proses komunikasi dapat dilakukan satu arah maupun dua arah tergantung dari
perangkat dan teknologi yang digunakan, seperti berikut ini :• Simpleks: Komunikasi satu arah, Informasi berjalan hanya ke satu arah, misalnya pada siaran radio dan televisi.
• Dupleks: Komunikasi dua arah Informasi berjalan dari dua arah yang berlawanan
- Full dupleks (FDx): Kedua tempat yang berkomunikasi dapat mengirim dan menerima informasi secara bersamaan. Misalnya percakapan telepon.
- Half Duplex (HDx): Kedua tempat yang berkomunikasi, mengirim dan menerima informasi secara bergantian. Misalnya pada percakapan melalui interkom.
D. Permasalahan Dalam Telekomunikasi
Selama dalam perjalanan informasi tersebut akan melewati berbagai media dengan karakteristik yang berbeda. Sehingga memungkinkan terjadinya delay yang tinggi dan paket loss yang besar. Sehingga menurunkan kualitas informasi yang diterima.
E. Perkembangan Sistem Telekomunikasi
• Teknologi Wireless Berbasis Cordless
Teknologi wireless berbasis cordless merupakan pelayanan jasa komunikasi bergerak yang sifatnya terbatas. Teknologi cordless ini terdiri dari teknologi analog yang merupakan teknologi cordless generasi pertama dan teknologi digital yang merupakan teknologi cordless generasi kedua dari sistem komunikasi wireless.
• Analog Cordless Telephones CTO
Teknologi ini menggunakan metode akses FDMA dan mempunyai frekuensi kerja 49 MHz. Komunikasi yang dilakukan masih bersifat satu arah.
• Analog Cordless Telephones CT1
Telepon cordless analog ini beroperasi pada ekstension jaringan PSTN dan mempunyai daya jangkau sekitar 200 m.
• Digital Cordless Telephones CT2
Teknologi CT2 ini di Indonesia dikenal dengan sebutan telepoint. Sistem ini sangat cocok digunakan pada daerah urban, suburban maupun daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan kabel.
• Personal Handyphone System (PHS)
Teknologi ini dapat digunakan sebagai fixed maupun low mobility applications yang dapat mendukung layanan-layanan suara, data, dan ISDN dengan bit rate 32 kbps.PHS dapat dihubungkan dengan PSTN dan pendekatan linknya dapat menggunakan radio maupun kabel. Jalur frekuensi yang digunakan ialah 1895 MHZ - 1918,1 MHZ.
• Digital European Cordless Telephones (DECT)
Daerah coverage untuk Digital European Cordless Telephones adalah sekitar 300 m untuk picocell.
• Teknologi Wireless Berbasis Selular
Berbeda dengan teknologi cordless, teknologi selular mempunyai kemampuan untuk mobilitas yang lebih tinggi dan cakupan yang lebih besar.
• Teknologi PCS/PCN
Teknologi PCS/PCN kalau dilihat dari perkembangannya sudah memasuki sistem komunikasi bergerak generasi kedua, setengah sebelum memasuki generasi ketiga yang dikenal dengan IMT-2000. PCS berkembang di Amerika Serikat sedangkan PCN di Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar