Selasa, 19 Februari 2019

Transport layer

Transport layer


Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:


Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.

Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.

Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.

Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.

Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.

Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP. Pada ulasan tentang Internet Layer dan Subnetting, kita mengenal banyak protokol yang sangat effektif dalam menyediakan keperluan informasi addressing dan routing sehingga data bisa sampai ke tujuan dengan sempurna. Addressing dan routing hanyalah satu bagian dari perjalanan data didalam network. Para developer membutuhkan layer yang lain diatas Internet Layer yang bisa menyediakan fitur-fitur yang dibutuhkan yang tidak terdapat pada Internet Layer. Secara spesifik, para developer TCP/IP menginginkan transport layer untuk menyediakan hal-hal berikut :

•              Sebuah interface untuk network applications : dengan kata lain, menyediakan cara agar aplikasi bisa mengakses network. Desainer ingin bisa mengarahkan data tidak hanya pada komputer tujuan saja, tapi juga pada aplikasi spesifik pada komputer tujuan.

•              Mekanisme multiplexing/demultiplexing. Multiplexing, dalam hal ini, berarti menerima data dari aplikasi-aplikasi dan mesin yang berbeda dan mengarahkan data-data tersebut pada satu aplikasi tertentu yang berjalan pada komputer tujuan. Dengan kata lain, transport layer harus mampu mendukung beberapa aplikasi network secara simultan dan mengatur alur data kepada Internet Layer. Pada komputer penerima, transport layer harus mampumenerima data dari Internet Layer dan mengarahkan data-data tersebut pada beberapa aplikasi yang berbeda. Fitur yang dikenal sebagai demultiplexing ini, memungkinkan sebuah komputer untuk men-support jalannya beberapa aplikasi network secara simultan, seperti web browser, email client, dan file-sharing. Aspek lain dari multiplexing/demultiplexing adalah satu aplikasi tunggal dapat me-maintain koneksi-koneksi dengan lebih dari satu komputer lain secara simultan.

•              Error checking, flow control, dan verification.

Karenanya, Transport layer, menyediakan dua jalur bagi aplikasi network untuk mengakses network, masing-masing dilengkapi dengan fitur-fitur interfacing dan multiplexing/demultiplexing yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi network, namun keduanya memiliki pendekatan jaminan kualitas yang sangat berbeda:

•              Transport Control Protocol (TCP): TCP menyediakan fitur error control dan flow control yang diperluas untuk memastikan data terkirim dengan sempurna. TCP termasuk connection-oriented protocol.

•              User Datagram Protocol (UDP): UDP menyediakan fitur error checking yang sangat remeh dan di desain untuk situasi dimana fitur-fitur tambahan pada TCP tidak diperlukan. UDP termasuk connectionless protocol.

Konsep Transport Layer

Beberapa konsep penting transport layer antara lain :

•              Connection-oriented dan connectionless protocols

•              Ports dan sockets

•              Multiplexing

Connection-Oriented dan Connectionless Protocols

•              Protokol connection-oriented membangun dan me-maintain koneksi antar komputer yang sedang berkomunikasi dan memonitor status koneksi tersebut setelah proses transmisi data. Dengan kata lain, untuk setiap paket data yang dikirimkan kedalam network harus ada acknowledgment yang diterima, dan mesin pengirim merekam status informasi untuk memastikan setiap paket diterima tanpa ada error, mengulang proses transmisi jika diperlukan. Pada akhir proses transmisi, mesin pengirim dan penerima memutuskan koneksi secara formal.

•              Protokol connectionless mengirimkan datagram ke mesin tujuan dengan jalur searah dan tidak memberikan notifikasi pada mesin tujuan sebelum mengirimkan data. Mesin tujuan menerima data dan tidak memberikan konfirmasi pada pengirim tentang status data yang diterimanya.

Ports  dan  Sockets

Transport layer berfungsi sebagai interface antara network applications dengan network dan juga menyediakan metode untuk mengarahkan data-data yang diterima dari network kepada aplikasi-aplikasi tertentu secara spesifik. Dalam sistem TCP/IP, aplikasi-aplikasi bisa mengalamatkan data kepada salah satu modul protokol TCP atau UDP menggunakan nomor port. Port adalah internal address yang berfungsi sebagai jalur kecil dari aplikasi menuju transport layer dan sebaliknya. Misalnya, sebuah klien biasanya melakukan koneksi dengan aplikasi FTP pada server melalui TCP port 21.


Dengan memperhatikan lebih teliti, metode transport layer untuk pengalamatan data-data dari network pada aplikasi spesifik menunjukkan bahwa data-data TCP dan UDP sebenarnya dialamatkan kepada apa yang dikenal sebagai socket. Socket adalah sebuah address yang dibentuk dari gabungan IP address dan angka port. Misalnya socket 111.121.131.141.21menunjukkan port 21 pada komputer dengan IP address 111.121.131.141.

Contoh berikut menunjukkan bagaimana komputer mengakses aplikasi pada mesin tujuan melewatu socket:

1.       Komputer A menginisiasi koneksi dengan aplikasi pada komputer B melalui sebuah well-known port. Well-known port adalah nomor port yang sudah di assign pada aplikasi tertentu oleh ICANN dan menjadi standard. Well-known port tersebut digabungkan dengan IP address menjadi socket tujuan untuk komputer A. request yang dilakukan oleh komputer A juga mencantumkan data yang menunjukkan alamat socket yang bisa digunakan oleh komputer B untuk menjawab request komputer A.

2.       Komputer B menerima request dari komputer A melalui well-known port dan memberikan respond yang ditujukan pada socket komputer A. Socket ini menjadi address tujuan untuk data yang dikirimkan dari aplikasi komputer B untuk aplikasi kokmputer A.

Multiplexing/Demultiplexing

Sistem pengalamatan socket ini memungkinkan TCP dan UDP menjalankan tugas penting yang lain: multiplexing and demultiplexing. Sudah disebutkan sebelumnya, multiplexing adalah membundel input dari beberapa sumber menjadi satu output tunggal, sedangkan demultiplexing adalah menerima input dari satu sumber dan mengirimkannya pada beberapa output.

Multiplexing/demultiplexing memungkinkan level bawah TCP/IP stack untuk memproses data tanpa memperhatikan aplikasi yang mana yang menginisiasi data tersebut. Semua yang berhubungan dengan aplikasi diselesaikan pada transport layer, dan data ditransfer dari dan ke internet layer sebagai satu entitas tunggal.

Memahami TCP dan UDP

TCP: Connection-Oriented Transport Protocol

TCP mempunyai beberapa fitur penting lain yang perlu diperhatikan :

•              Stream-oriented processing: TCP memproses data dalam bentuk stream. Dengan kata lain, TCP dapat menerima data dalam bentuk 1 byte sebagai ganti block data yang belum diformat. TCP memformat data menjadi segment-segment yang akan diserahkan pada Internet layer.

•              Resequencing: Menyusun kembali data-data yang datang secara acak sesuai dengan urutan aslinya.

•              Flow control: fitur flow control ini memastikan data yang ditransmisikan tidak membanjiri mesin penerima melebihi kemampuannya menerima data dalam satu waktu.

•              Precedence and security: Banyak software yang mengimplementasikan TCP, namun sedikit yang menyediakan fitur ini.

•              Graceful close: TCP selalu menutup koneksi nya secara formal sebagaimana saat membentuk koneksi.

Pembahasan tentang TCP ini juga menunjukkan bahwa sebuah protokol lebih dari sekedar format data; ia adalah keseluruhan sistem proses interaksi dan desain prosedur untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Point penting lain yang perlu kita ketahui adalah, router tidak berhubungan dengan informasi-informasi pada transport layer. Router Cuma menyerahkan data dari transport layer dalam bentuk IP datagram. Informasi Kontrol dan verifikasi  yang di encode dalam segment TCP ditujukan semata-mata untuk software TCP pada mesin tujuan. Hal ini mempercepat routing internetwork karena router tidak ikut berpartisipasi pada proses-proses TCP.

Format Data TCP Data

Format TCP header seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

Koneksi TCP

TCP mendukung dua tipe status open :

•              Passive open: Proses aplikasi (server) tertentu memberitahukan TCP bahwa aplikasi tersebut sudah siap menerima datangnya rekues koneksi melalui TCP port. Karena itu, jalur dari TCP menuju aplikasi dibuka sebagai antisipasi datangnya rekues koneksi.

•              Active open: Sebuah aplikasi (client) merekues TCP untuk menginisiasi koneksi dengan komputer lain yang berada pada status passive open.

Klien adalah komputer yang melakukan rekues atau menerima servis dari komputer lain dalam network.

Server adalah komputer yang menawarkan servis pada komputer lain dalam network.

Menjalin Koneksi

Agar acknowledgement bisa dijalankan, mesin-mesin harus saling mensinkronkan nomor urut (sequence number) mereka terlebih dahulu. Proses sinkronisasi inilah yang dikenal sebagaithree-way handshake. Tiga langkah dalam three-way handshake seperti berikut:

1.            Komputer A mengirim segment data dengan

SYN = 1; ACK = 0

Sequence Number = X , dimana X adalah initial sequence number (ISN) komputer A

2.            Komputer B menerima segment dari komputer A dan mengembalikan segment dengan

SYN=1;ACK=1

Sequence number = Y, dimana Y adalah ISN dari komputer B

Acknowledgment number = M+1, dimana M adalah nilai sequence number yang terakhir diterima dari komputer A.

3.            Komputer A mengirimkan segment pada komputer B yang berupa acknowledge atas ISN dari komputer B.

SYN = 0; ACK=1

Sequence number = sequence number selanjutnya (M+1)

acknowledgment number = N +1, dimana N adalah nilai sequence number terakhir yang diterima dari komputer B.

Setelah three-way handshake, koneksi terjalin, dan modul-modul TCP mengirim dan menerima data menggunakan sequence dan acknowledgment.

TCP Flow Control

Field window pada TCP header berfungsi untuk mekanisme flow control koneksi. Tujuan dari field window tersebut adalah memastikan komputer pengirim tidak mengirim data terlalu banyak dan terlalu cepat yang bisa menyebabkan hilangnya data pada komputer penerima karena tidak terproses. Metode flow control yang digunakan TCP ini biasa disebut sliding window.

Closing a Connection

Saat tiba memutuskan koneksi, komputer yang menginginkan pemutusan koneksi, komputer A, menempatkan segment pada antrian dengan variable FIN di isi dengan angkat 1. Aplikasi kemudian memasuki status fin-wait. Dalam status fin-wait, software TCP komputer A tetap menerima segment dan memproses segment yang sudah berada pada antrian, tetapi tidak ada tambahan data yang diterima dari aplikasi. Ketika komputer B menerima segment FIN, ia akan memberikan acknowledgment, mengirimkan segment yang tersisa, dan membertahukan aplikasi lokal bahwa segment FIN telah diterima. Komputer B kemudian mengirimkan segment FIN ke komputer A, komputer A memberikan acknowledgment, dan koneksi dihentikan..

UDP: Connectionless Transport Protocol

UDP jauh lebih sederhana dibandingkan dengan TCP, UDP tidak menyediakan fungsi-fungsi seperti yang disebutkan diatas. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang UDP ini.

Pertama, walaupun UDP dikatakan tidak punya kemampuan error-checking, faktanya, UDP mampu melakukan error-checking sederhana. Jadi akan lebih benar jika menyebut UDP sebagai protokol yang memiliki fungsi error-checking yang terbatas.

Kedua, UDP tidak menawarkan resequencing (pengurutan kembali) data seperti pada TCP.

Kemudian, UDP tidak melakukan transmisi ulang jika ada data yang korup atau hilang, tidakmengurutkan datagram yang diterima, tidak mengeliminasi duplikasi datagram, tidakmemberikan acknowledgmnet atas segment yang diterima, juga tidak menjalin dan memutus koneksi. UDP pada dasarnya adalah mekanisme yang dibuat untuk aplikasi yang ingin mentransfer data tanpa kelebihan-kelebihan yang ditawarkan TCP.

Karena UDP header yang sebenarnya tidak menyertakan IP address sumber dan tujuan, maka mungkin saja, datagram disampaikan pada komputer yang tidak dituju. Bagian data yang digunakan untuk kalkulasi checksum adalah sebuah string yang diextract dari IP header yang dikenal sebagai pseudo-heder. Pseudo-header inilah yang menyediakan informasi IP address tujuan sehingga komputer penerima bisa menentukan apakah datagram UDP tersebut salah kirim atau tidak.

Firewalls

Firewall adalah sistem yang melindungi jaringan lokal dari serangan-serangan dari user-user tidak berkepentingan yang berusaha mengakses LAN dari internet. Firewalls melaksanakan beberapa fungsi. Namun, fitur dasar dari firewall bersinggungan dengan pembahasan kita diatas.

Fitur tersebut adalah kemampuan firewall untuk mem-block akses pada port-port TCP dan UDP tertentu. Kata firewall kadang-kadang digunakan sebagai sebuah usaha untuk menutup akses pada port.

Ada banyak layanan yang bisa opsional disediakan oleh protokol Transport Layer, dan protokol yang berbeda mungkin atau mungkin tidak menerapkannya.

    * Koneksi berorientasi komunikasi: Menafsirkan koneksi sebagai data stream dapat memberikan banyak manfaat bagi aplikasi. Hal ini biasanya lebih mudah untuk berurusan dengan daripada yang mendasari hubungan-model yang kurang, seperti yang mendasari model Transmission Control Protocol Protokol Internet datagrams.

    orientasi Byte *: Daripada mengolah pesan dalam format sistem komunikasi yang mendasarinya, seringkali lebih mudah untuk sebuah aplikasi untuk mengolah data stream sebagai urutan byte. Penyederhanaan ini membantu aplikasi bekerja dengan berbagai format pesan yang mendasarinya.

    * Pengiriman order Sama: Lapisan Jaringan umumnya tidak menjamin bahwa paket data akan tiba dalam urutan yang sama bahwa mereka dikirim, tetapi sering hal ini merupakan fitur yang diinginkan. Hal ini biasanya dilakukan melalui penggunaan penomoran segmen, dengan penerima melewati mereka ke aplikasi secara berurutan. Hal ini dapat menyebabkan kepala-of-line blocking.

    * Reliabilitas: Paket mungkin hilang selama transportasi karena kongesti jaringan dan kesalahan. Dengan menggunakan kode deteksi kesalahan, seperti checksum, maka protokol transport dapat memeriksa bahwa data tidak rusak, dan memverifikasi penerimaan yang benar dengan mengirim ACK atau pesan NACK ke pengirim. skema mengulangi permintaan otomatis dapat digunakan untuk mengirim ulang data yang hilang atau rusak.

    * Flow control: Tingkat transmisi data antara dua node kadang-kadang harus dikelola untuk mencegah pengirim cepat dari transmisi data lebih banyak daripada yang dapat didukung oleh data buffer menerima, menyebabkan buffer overrun. Ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dengan mengurangi buffer underrun.

    * Penghindaran Kemacetan: Congestion control dapat mengatur lalu lintas masuk ke dalam sebuah jaringan telekomunikasi, sehingga untuk menghindari keruntuhan kongestif dengan mencoba untuk menghindari oversubscription dari setiap kemampuan pemrosesan atau link dari node intermediate dan jaringan dan sumber daya mengambil langkah-langkah mengurangi, seperti mengurangi tingkat paket pengiriman. Misalnya, permintaan ulangi otomatis dapat menyimpan jaringan dalam keadaan padat, situasi ini dapat dihindari dengan menambahkan menghindari kongesti dengan kontrol aliran, termasuk lambat-start. Hal ini membuat konsumsi bandwidth pada tingkat yang rendah di awal transmisi, atau setelah pengiriman ulang paket.

    * Multiplexing: Ports dapat menyediakan endpoint ganda pada node tunggal. Sebagai contoh, nama pada alamat pos adalah sejenis multiplexing, dan membedakan antara penerima yang berbeda dari lokasi yang sama. Aplikasi Komputer masing-masing akan mendengarkan informasi tentang port mereka sendiri, yang memungkinkan penggunaan lebih dari satu layanan jaringan pada waktu yang sama. Ini adalah bagian dari Transport Layer pada model TCP / IP, tetapi dari Session Layer dalam model OSI.

[Sunting] Analisis

Transport Layer bertanggung jawab untuk menyampaikan data ke proses aplikasi yang sesuai pada komputer host. Ini melibatkan multiplexing statistik data dari proses aplikasi yang berbeda, yaitu membentuk paket data, dan sumber menambahkan dan nomor port tujuan dalam header setiap paket data Transport Layer. Bersama dengan sumber dan tujuan alamat IP, nomor port merupakan soket jaringan, yaitu alamat identifikasi proses-proses komunikasi.Dalam model OSI, fungsi ini didukung oleh Session Layer.

Beberapa Transport Layer protokol, misalnya TCP, tetapi tidak UDP, dukungan sirkuit virtual, yaitu menyediakan komunikasi berorientasi koneksi melalui jaringan paket berorientasi datagram yang mendasari. Aliran-byte disampaikan ketika bersembunyi komunikasi paket modus untuk proses aplikasi. Ini melibatkan pembentukan koneksi, membagi aliran data ke dalam paket disebut segmen, segmen penomoran dan penataan kembali out-of data pesanan.

Akhirnya, beberapa Transport Layer protokol, misalnya TCP, tetapi tidak UDP, menyediakan komunikasi handal end-to-end, error recovery yaitu dengan cara mendeteksi kesalahan kode dan permintaan ulang otomatis (ARQ) protokol. Protokol ARQ juga menyediakan flow control, yang dapat digabungkan dengan menghindari kemacetan.

UDP adalah protokol yang sangat sederhana, dan tidak menyediakan sirkuit virtual, atau komunikasi yang handal, mendelegasikan fungsi-fungsi ini dengan program aplikasi. paket UDP disebut datagram, bukan segmen.

TCP digunakan untuk berbagai protokol, termasuk web browsing HTTP dan transfer email.UDP dapat digunakan untuk multicasting dan penyiaran, karena transmisi ulang yang tidak mungkin untuk sejumlah besar host. UDP biasanya memberikan throughput yang lebih tinggi dan latensi lebih pendek, dan karena itu sering digunakan untuk komunikasi multimedia real-time dimana packet loss kadang-kadang dapat diterima, misalnya IP-TV dan IP-telephony, dan untuk permainan komputer online.

Definisi yang tepat dari apa yang memenuhi syarat sebagai protokol lapisan transport tidak tegas. Berikut ini adalah daftar singkat:

•              ATP, AppleTalk Transaction Protocol

•              CUDP, Cyclic UDP

•              DCCP, Datagram Congestion Control Protocol

•              FCP, Fiber Channel Protocol

•              IL, IL Protocol

•              NBF, NetBIOS Frames protocol

•              SCTP, Stream Control Transmission Protocol

•              SPX, Sequenced Packet Exchange

•              SST, Structured Stream Transport

•              TCP, Transmission Control Protocol

•              UDP, User Datagram Protocol

•              UDP Lite

•              µTP, Micro Transport Protocol

LAYANAN

Perbandingan protokol Transport Layer

Feature Name

UDP

UDP Lite

TCP

SCTP

DCCP

RUDP

Packet header size

8 Bytes

20-60 Bytes

12 Bytes + Variable Chunk Header

12 or 16 bytes

Transport Layer packet entity

Datagram

Datagram

Segment

Datagram

Datagram

Datagram

Connection oriented

No

No

Yes

Yes

Yes

No

Reliable transport

No

No

Yes

Yes

No

Yes

Unreliable transport

Yes

Yes

No

Yes

Yes

Yes

Preserve message boundary

Yes

Yes

No

Yes

Yes

Unsure

Ordered delivery

No

No

Yes

Yes

No

No

Unordered delivery

Yes

Yes

No

Yes

Yes

Yes

Data checksum

Optional

Yes

Yes

Yes

Yes

Unsure

Checksum size (bits)

16

16

16

32

16

Unsure

Partial checksum

No

Yes

No

No

Yes

No

Path MTU

No

No

Yes

Yes

Yes

Unsure

Flow control

No

Yes

Yes

No

Congestion control

No

No

Yes

Yes

Yes

Unsure

ECN support

No

Yes

Yes

Yes

Multiple streams

No

No

No

Yes

No

No

Multi-homing support

No

No

No

Yes

No

No

Bundling / Nagle

No

No

Yes

Yes

No

Unsure

NAT friendly

Yes

Yes

No

Yes

Model OSI mendefinisikan lima kelas protokol koneksi-mode transportasi yang ditunjuk kelas 0(TP0) untuk kelas 4 (TP4). Kelas 0 tidak berisi pemulihan kesalahan, dan dirancang untuk digunakan pada lapisan jaringan yang menyediakan koneksi bebas dari kesalahan. Kelas 4yang terdekat dengan TCP, meskipun TCP berisi fungsi, seperti dekat anggun, yangmemberikan kepada OSI Session Layer. Semua sambungan-mode OSI kelas protokolmenyediakan data dipercepat dan pelestarian batas rekaman. Karakteristik rinci dari kelasdisajikan dalam tabel berikut:

Service

TP0

TP1

TP2

TP3

TP4

Connection oriented network

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

Connectionless network

No

No

No

No

Yes

Concatenation and separation

No

Yes

Yes

Yes

Yes

Segmentation and reassembly

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

Error Recovery

No

Yes

No

Yes

Yes

Reinitiate connection (if an excessive number of PDUs are unacknowledged)

No

Yes

No

Yes

No

multiplexing and demultiplexing over a single virtual circuit

No

No

Yes

Yes

Yes

Explicit flow control

No

No

Yes

Yes

Yes

Retransmission on timeout

No

No

No

No

Yes

Reliable Transport Service

No

Yes

No

Yes

Yes

Sumber:http://dwifebriantoadmojo.blogspot.com/2014/03/pengertian-transport-layer.html?m=1

Selasa, 12 Februari 2019

Network layer

Network layer


Pengertian Network layer adalah suatu lapisan yang berada dalam Lapisan OSIjaringan komputer yang terdiri dari 7 buah layer. Lapisan network layer tersebut adalah lapisan yang bekerja antara lapisan data link dan lapisan transport. 
Network layer merupakan lapisan yang mengandung sistem logika yang sangat erat kaitannya dengan proses transmisi data karena menghubungkan komputer ke berbagai jaringan komputer yang ada.


Salah satu struktur yang komplek yang harus dilalui oleh data dalam jaringan komputer adalah lapisan network layer, sehingga ketika anda mengirim berbagai data maka dalam proses pengiriman data tersebut akan sangat panjang proses yang dilakukannya.

Perangkat keras yang digunakan di Network layer sama seperti lapisan logika lainnya, karenanetwork layer tersebut merupakan lapisan yang tidak bisa dilihat dan disentuh secara fisik, namun memiliki hubungan yang sangat erat dengan jaringan fisik pada hardware. Salah satu perangkat keras atau hardware yang berhubungan dengan network layer tersebut adalah Router atau hub.S

Sehinggadalam proses memtransmisi data yang ada di dalam jaringan komputer maka router juga sangat berperan penting dalam mengirimkan data atau juga menerima data.

Setelah mengetahui definisi network layer maka tahap selanjutnya adalah dengan mengetahui fungsi network layer yang merupakan model dalam lapisan OSI jaringan komputer.

Berikut fungsi Network layer

1. Menentukan tujuan data

Fungsi network layer pada jaringan model OSI dalam jaringan komputer sangat berperan penting untuk menentukan tujuan data jaringan. Dalam tahap ini data dan juga paket data tentunya memiliki tujuan dan tujuan tersebut adalah komputer lain yang juga terhubung dengan jaringan. Kemudian setelah itu baru bisa menentukan komputer mana yang akan di transmisikan paket data. Maka dari itulah network layer memiliki peran penting dan juga fungsi yang sangat penting juga dalam proses mentransmisikan data dengan jaringan komputer.

2. Menentukan dan mendefinisikan alamat IP

Fungsi selanjutnya adalah menentukan alamat IP yang dimana untuk dapat menentukan komputer mana yang akan dijadikan sebagai tujuan dan juga menerima paket data yang akan ditransmisikan. Sehingga network layer akan menentukan masing-masing alamat IP (internet Protocol).

Setelah itu, network layer akan lebih mudah menentukan tujuan paket data yang akan dikirim dan alamat IP tersebut akan didefinisikan secara otomatis dan kemudian dicari oleh network layer sebagai alamat tujuannya.

3. Melakukan proses Routing

Fungsi network layer yakni melakukan proses routing, yang dimana proses routing tersebut adalah proses pengiriman rute paket data, selain menentukan alamat IP, network layer juga memiliki fungsi yang sangat penting untuk meneruskan paket data yang ada ke penerima melalui jalur tertentu, namun jalur tersebut sudah didefinisikan terlebih dahulu melalui apa yang kita ketahui dengan nama tabel routing. Dengan itu, setiap paket data akan di kirim ke alamat yang telah ditentukan sehingga mencegah terjadinya alamat yang salah.

4. Membuat Header di paket data

Fungsi selanjutnya adalah membuat header seperti title dalam paket data, maka dengan adanya header tersebut data paket akan memiliki header tersendiri dan tak akan terpecah.

Dengan membuat header maka setiap paket data akan memiliki header yang sama sehingga paket data akan diintegrasikan kembali ke dalam keseluruhan data, dan paket data bisa disambungkan kembali dengan mudah dan bisa dideteksi jika paket data terjadi hilang ataupun rusak.

5. Switching

Fungsi lain dari network layer ini adalah switching yakni kemampuan dari sebuah router untuk menrima data pada satu port dari satu jaringan dan kemudian mengirimnya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.

Selain dari itu, fungsi lainnya dapat memindahkan data antara jaringan-jaringan terhubung untuk mencapai tujuan akhir. Dalam switching ini ada 2 metode yakni dengan metode switching circuits dan paket switching. 

Cara kerja network layer

1. Segmentasi

Network segmentasi merupakan sebuah metode untuk membagi-bagi jaringan besar menjadi jaringan-jaringan kecil, dengan adanya segmentasi maka menjadikan setiap grup jaringan membutuhkan sebuah pengalamatan yang berbeda yang mengidentifikasikan jaringannya.

2. Router

Router adalah internetworking device yang bekerja pada OSI layer 3 yakni network layer, Router tersebut saling menghubungkan segmen-segmen jaringan. Router akan melewati paket data berdasarkan informasi network layer. Router akan membuat keputusan berdasarkan pengalamat logika dan menentukan jalur terbaik. Kemudian router akan mengambil paket data dari sebuah jaringan LAN dan kemudian meneruskan ke LAN yang berbeda sesuai dengan tujuan paket data tersebut.

3. Logical Address and Physical Address

Alamat fisik adalah alamat MAC atau alamat yang sudah terdapat di NIC yang tidak dapat dirubah), alamat fisik juga digunakan untuk menentukan device tujuan sedangkan alamat logika adalah alamat IP yang digunakan untuk menentukan sebuah lokasi jaringan. Dalam proses routing alamat logika akan selalu tetap tetapi alamat fisik akan berubah sesuai dengan kebutuhan.

Dengan seiring berkembangnya kebutuhan dalam jaringan komputer maka kita harus mengethui secara mendalam tentang Model Layer OSI pada jaringan komputer yang terdapat 7 lapisan terutama Network layer yang memiliki peranan fungsi yang sangat penting untuk diketahui oleh siapa saja, karena hal ini sangat penting untuk dasar pengetahuan.

Sumber:https://www.kata.co.id/Pengertian/Network-Layer

Data link

Data link


Data link layer adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.


Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Tugas Link Layer :

1.       Memindahkan datagram dari satu node ke node berikutnya melalui individual link dalam bentuk frame.

2.       individual link : link antar node mungkin berbeda protokol, misalnya link pertama adalah ethernet,  berikutnya frame relay.

Layanan Link layer :

1.       Framing : membungkus (encapsulate) datagram ke bentuk frame sebelum ditransmisi

2.       Physical addressing : Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.

3.       Flow control : Setiap node memiliki keterbatasan buffer, link layer menjamin pengiriman frame tidak lebih cepat dari pemrosesan frame pada penerima. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.

4.       Access control : Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.

5.       Link Access : protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana frame ditransmisikan ke dalam link, seperti point-to-point atau broadcast

6.       Reliable Delivery; menjamin pengiriman datagram melalui link tanpa error

7.       Error control :  Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.

8.       Error Detection : kesalahan bit akibat atenuasi sinyal atau noise dalam link, tetapi tidak meminta pengiriman ulang frame, dan frame yg salah akan dibuang

9.       Error Correction : link layer tidak hanya mendeteksi, tetapi juga mengkoreksi kesalahan, tidak semua protokol mampu melayani, tergantung protokol yang digunakan.

 Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.

Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Tugas Link Layer :

1.       Memindahkan datagram dari satu node ke node berikutnya melalui individual link dalam bentuk frame.

2.       individual link : link antar node mungkin berbeda protokol, misalnya link pertama adalah ethernet,  berikutnya frame relay.

Layanan Link layer :

1.       Framing : membungkus (encapsulate) datagram ke bentuk frame sebelum ditransmisi

2.       Physical addressing : Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lainpada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.

3.       Flow control : Setiap node memiliki keterbatasan buffer, link layer menjamin pengiriman frame tidak lebih cepat dari pemrosesan frame pada penerima. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.

4.       Access control : Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.

5.       Link Access : protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana frame ditransmisikan ke dalam link, seperti point-to-point atau broadcast

6.       Reliable Delivery; menjamin pengiriman datagram melalui link tanpa error

7.       Error control :  Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.

8.       Error Detection : kesalahan bit akibat atenuasi sinyal atau noise dalam link, tetapi tidak meminta pengiriman ulang frame, dan frame yg salah akan dibuang

9.       Error Correction : link layer tidak hanya mendeteksi, tetapi juga mengkoreksi kesalahan, tidak semua protokol mampu melayani, tergantung protokol yang digunakan.

Sumber:http://dwifebriantoadmojo.blogspot.com/2014/03/pengertian-data-link-layer.html?m=1

Physical layer

Physical layer


1.Pengertian Phisical Layer

Physical Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural,mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter, voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network).

2.Fungsi Physical

LayerFungsi dari Phisical Layer merupakan berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatanseperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

3. macam-macam Phisical Layer.

Layer Data-LinkLayer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

Sumber:https://amandarenggi9a.wordpress.com

Pengertian osi

Pengertian dan fungsi osi/iso


Pengertian dan fungsi ISO 

Kesimpulan saya tentang ISO adalah standar internasional yang didirikan pada tanggal 23 Februari 1947. ISO merupakan singkatan dari Ineternational Organization for Standardization.

sedangkan OSI atau Open System Interconnection merupakan pemecah masalah dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda, karena saat itu setiap vendor mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda.
Maka ISO membuat sebuah arsitektur komunikasi yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Dalam arsitektur tersebut, terdapat 7 layer yang telah disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer ridak membutuhkan perubahan pada layer lain. Pada susunan layer, layer atas lebih cerdas dibandingkan dengan layer dibawahnya yang memiliki perbedaan-perbedaan.

Oke, untuk lebih jelasnya anda bisa baca artikel dibawah ini !!!

International Organization for Standardization(ISO)

adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.

Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).

Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.

ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik.

Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:

Meningkatkan citra perusahaan

Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan

Meningkatkan efisiensi kegiatan

Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)

Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan

Mengurangi resiko usaha

Meningkatkan daya saing

Open System Interconnection (OSI)

Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.

Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer Application dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer Application.

Fungsi layer

1. Layer Physical

Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

2. Layer Data-link

Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

3. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network

Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu

Mendeteksi Error

Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak

Mengendalikan aliran

4. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

5. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

6. Layer Presentation

Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.

7. Layer Application

Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

Komponen jaringan dan protokol layer
Layer 1 – Physical

Network components:

Repeater

Multiplexer

Hubs(Passive and Active)

TDR

Oscilloscope

Amplifier

Protocols:

IEEE 802 (Ethernet standard)

IEEE 802.2 (Ethernet standard)

ISO 2110

ISDN

Layer 2 – Datalink

Network components:

Bridge

Switch

ISDN Router

Intelligent Hub

NIC

Advanced Cable Tester

Protocols:

Media Access Control:

Communicates with the adapter card

Controls the type of media being used:

802.3 CSMA/CD (Ethernet)

802.4 Token Bus (ARCnet)

802.5 Token Ring

802.12 Demand Priority

Logical Link Control

error correction and flow control

manages link control and defines SAPs

802.2 Logical Link Control

3. Layer 3 (Network)

Network components:

Brouter

Router

Frame Relay Device

ATM Switch

Advanced Cable Tester

Protocols:

IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;

IGMP;

IPX

NWLink

NetBEUI

OSI

DDP

DECnet

Layer 4 – Transport

Network components:

Gateway

Advanced Cable Tester

Brouter

Protocols:

TCP, ARP, RARP;

SPX

NWLink

NetBIOS / NetBEUI

ATP

Layer 5 – Session

Network components:

Gateway

Protocols:

NetBIOS

Names Pipes

Mail Slots

RPC

Layer 6 – Presentation

Network components:

Gateway

Redirector

Protocols:

None

Layer 7 – Application

Network components:

Gateway

Protocols:

DNS; FTP

TFTP; BOOTP

SNMP; RLOGIN

SMTP; MIME;

NFS; FINGER

TELNET; NCP

APPC; AFP

SMB

Daftar pustaka:

http://mahfudin713.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-fungsi-iso-osi.html?m=1 

QUADRATURE AMPLITUDO MODULATION(QAM)